Febuary 2010, gue dinas ke Daerah Istimewa Yogyakarta, kota Pelajar. Daerah Istimewa yang memiliki luas 3.185,80 km2 ini terdiri atas satu kota dan empat kabupaten, yang terbagi lagi menjadi 78 kecamatan dan 438 desa/kelurahan. Setelah pekerjaan gue selesai, malam gue mampir ke Tugu Yogya.
Tugu Yogyakarta adalah sebuah tugu atau menara yang sering dipakai sebagai simbol/lambang dari kota Yogyakarta. Tugu ini dibangun oleh Hamengkubuwana I, pendiri kraton Yogyakarta. Tugu yang terletak di perempatan Jl Jenderal Sudirman dan Jl. Pangeran Mangkubumi ini, mempunyai nilai simbolis dan merupakan garis yang bersifat magis menghubungkan laut selatan, kraton Jogja dan gunung Merapi. Pada saat melakukan meditasi, konon Sultan Yogyakarta pada waktu itu menggunakan tugu ini sebagai patokan arah menghadap puncak gunung Merapi.
Rasanya belum lengkap kalau ke Yogyakarta belum ke jalan Malioboro. Selesai ke Tugu Yogya gue langsung meluncur ke Malioboro, Jarak antara Tugu Yogya dan malioboro Lumayan Dekat. Kira-kira 500 M.
Mailoboro Berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti karangan bunga, Malioboro menjadi kembang yang pesonanya mampu menarik wisatawan. Tak hanya sarat kisah dan kenangan, Malioboro juga menjadi surga cinderamata di jantung Kota Jogja. Di sepanjang jalan malioboro banyak para pedagang yang menjajakan Cindera Mata. Seperti Baju Batik, Aksesoris gelang, anting sampai makanan khas yogya yaitu bapiak. Penjajakan itu digelar dari pukul 8:00 - 00:00 . Kalau di malam hari di sepanjang malioboro terdapat lesehan warung makan. Para musisi jalan juga banyak . Contohnya gambar dibawah ini musisi jalan yang stay di depan mall Malioboro.




















Ada satu lagi yang unik dari yogyakarta. Alun alun Yogyakarta. Dilapangan alun-Alun Yogyakarta terdapat dua Pohon besar, dan menurut mitos masyarakat setempat siapa yang bisa melalui dua Pohon besar tersebut dengan mata Tertutup. Keinginannya akan terkabul. Gue pun tergoda ingin mencobanya. Disitu ada tempat penyewaan Penutup Mata. Penutup matanya terbuat dari kain seperti dasi, satu kali sewa seharga Rp 3000. Dengan modal keyakinan keyakinan yang teguh dan mata tertutup kain, gue yakin bisa melewati Di antara dua Pohon besar itu. Alhasil ternyata gue ga bisa melewati dua Pohon besar itu. Aneh!!. Perasaan gue jalan Lurus Menuju dua pohon itu. Tapi ternyata gue melenceng 90 derajat ke arah kiri.Sumpah aneh banget( sambil tepok jidat)..seperti ada gaya magnet yang manarik tubuh gue. Sehingga gue ga berhasil melewati dua pohon besar itu. Oke pertama gue gagal, karena masih penasaran gue coba lagi, dan akhirnya untuk kedua kalinya gue berhasil melewati dua pohon besar itu dengan mata tertutup.

Comments (0)